LOGIKA DAN HATI
Salah
jika aku terus mengagumimu?
Salah
jika aku terus memimpikanmu?
Salah
jika aku menginginkanmu?
Kalau
semua ini termasuk kesalahan
Kenapa
tuhan mempertahankan rasa ini?
Logika
tak harus beriringan dengan hati
Logika
bilang ini sebuah kesalahan
Hati
bilang ini sebuah keindahan
Lalu
aku coba mencari pembenaran diri
Aku
memilih mengikuti kata hati
Aku
memilih yang katanya lebih berarti
Tapi
logika menamparku, menegurku dan berkata, ini hanya imitasi
Ini
cuma perangkap hati
Ah,
tapi senyum itu...
Ya,
cuma senyum itu yang mampu kembalikanku
Kembali
dari logika dan berpihak kehati lagi
Karawang, 2 Maret 2018
Fina Anis Saurifat
Komentar