Langsung ke konten utama

Postingan

SAPA

SAPA Hai Sudah lama kita tidak bercengkrama kembali Ada rindu yang belum kita tuntaskan Ada kasih yang belum kita sampaikan Ada obrolan yang sempat kita tunda Jadi mau melanjutkan dari mana obrolan kita ini? Rindu ini harus cepat diakhiri Agar kita tidak dihantui olehnya Cilamaya, 11 Mei 2020
Postingan terbaru

KEJORA MALAM

KEJORA MALAM Rinduku menjelajah pada kesepian malam Mata yang terpejam membayangkan pujaan Menitip hati pada sang rembulan Ketika Menatap bintang yang menatap kembali padaku Berbisik Rasa dibuai kejora Angin yang bersuara mencoba menakutiku Dalam Gelap hati berucap sedih Bayangan Dirimu terjebak dalam sebuah mimpi Langit yang penuh dengan awan hitam menandakan bahwa sudah tak ada Dan menolak kerinduanku ini

SEJARAH JURNALISTIK SMAN 1 CILAMAYA

JURNALISTIK SACILA Jurnalistik Sacila dibentuk pada tanggal 1 Oktober 2014 yang awalnya hanya komunitas kecil dilingkungan sekolah dengan tujuan adalah mewadahi inspirasi karya siswa-siswi sacila dan juga melatih kemampuan siswa-siswi terhadap dunia ke Jurnalistikan. Pada tanggal 6 November 2014 para perintis Jurnalistik mengeluarkan logonya sebagai simbol dan identitas komunitas Jurnalistik itu sendiri. Awal pembentukan logo sendiri tidaklah mudah, banyak sekali argumen-argumen yang diberikan, terutama pada warna logo tersebut. Setelah melewati argumen-argumen, terbentuklah Logo Komunitas Jurnalistik sacila Dan dari logo tersebut Jurnalistik mulai diakui keberadaannya oleh warga sacila. Setelah perjalanan panjang yang dilewati oleh para perintis, akhirnya  pada tanggal 8 Agustus 2015 Jurnalistik Sacila di Resmikan menjadi salah satu Ekstrakulikuler Ter-Baru di Sacila.. Jurnalistik sendiri mempunyai Jurusan yang berbeda-beda seperti ; Desain Grafis, Reporter, Editor,...

PERNAHKAH?..

PERNAHKAH?... Pernahkah? Pernahkah, kau menatap malam yang begitu pekat? Sementara tubuhmu menggigil menahan gejolak? Aku pernah... Pernahkah, kau merasa bahwa tak ada satupun yang tahu keadaanmu sesungguhnya? Sementara tawamu, senyum riangmu hanyalah hiasan pelengkap? Aku pernah... Ku hitung setiap waktu yang mendekat... Ku hitung setiap jam yang berdetak... Ku hitung langkah kaki yang pergi dariku... Dengan isak tangis yang tak terlupakan... Wajahmu muram sementara cintanya masih menggebu untukku... Tapi tak pernah ku hitung berapa kali aku jatuh hati padanya... Pernahkah, sedikit saja kau mengenangku? Meski yang terkenang hanyalah impian yang tak kunjung tiba? Aku masih disini... Setiap hari...ditahun yang berbeda... Karna jantungku masih berdetak tentang kamu... Tentang kita yang pernah saling mencintai... Follow : Ig         : @Finaansaurifat Twitter : @FinaANsaurifat Youtube : Fina Anissaurifat

HANYA AKU DAN KERINDUAN

HANYA AKU DAN KERINDUAN Larut Malam berbalut kalut penat dalam fikiran Terengah gelisah menarik nafas tak karuan Memikirkan entah apa yang terfikir Malam ini ku terduduk dalam dzikir Niscaya akan mengerti apa yang termaksud dalam hati Keheningan membuatku terus terkalut-kalut dan akhirnya sendiri Sepiku semakin membuatku merindu dalam hati yang pilu akan rasa yang kelabu Berfikir entah apa dan mencari entah untuk apa Dalam hati selalu ada gundah yang lama terpendam dan akhirnya tergugah dalam angan Ingin sekali aku ungkapkan rasa yang aneh ini Rasa yang sering mengganggu tidurku setiap malam Yang datang membawa senyum kebahagiaan dan pergi tinggalkan kerinduan. Karawang, 12 Oktober 2018 Fina Anis Saurifat

TOPENG

TOPENG... Aku yang bodoh Apa kau yang bodoh Aku yang bermain Apa kau yang memainkannya Kau yang benar baik Apa kau yang berpura-pura baik Seperti fatamorgana Pangeran yang berubah-ubah rupa Memerankan tokoh topeng yang berbeda-beda Dimana satu topeng bisa Memerankan berbagai karakter Baikmu bisa juga bermaksud jahat Topeng... Itulah seni kehidupan @Finaanissaurifat

SEBUAH KEHIDUPAN

" Pos! " Suara pengantar pos terdengar memanggil didepan rumah, aku bergegas membuka pintu dan menghampiri bapak pos. "Ada surat untuk saya pak?" "Saudara reza?" bapak pos bertanya kepadaku. "Iyah pak, saya sendiri" jawabku. "Oh,..ini suratnya dan tolong tandatangani disini". Sembari menyodorkan bukti penerimaan untukku. "Terimakasih pak" "Sama-sama, mari .." seraya menghidupkan kembali sepeda motornya untuk menghantarkan surat kepada yang lainnya. Ku pandangi surat yang baru saja aku terima,aku tidak berani membukanya aku membawanya kedalam tanpa membukanya terlebih dahulu. Aku tahu surat ini berasal dari universitas yang memberikan beasiswa untukku. "Surat dari siapa reza?" Aku terkejut mendengar ibuku bertanya perihal surat yang aku terima, aku tidak tahu kalau ibuku memperhatikanku sedari tadi. "Bukan dari siapa-siapa bu" aku mencoba menghindar. "Mengapa tidak kau baca nak?...